Ketika mentari dengan gagahnya
menyemburkan cahayanya ke seluruh penjuru bumi. Tetes demi tetes air embun
berjatuhan dari daun. Pagi itu suasana di sekolah ramai sekali. Terlihat teman-temanku
nampak sedang asyik duduk di bangku mereka. Dan Aku pun mengambil bunga
tersebut dari atas meja.
“bunga za…” ucapku bingung
“dari siapa?” Tanya Reza
“enggak tau” jawabku lagi
“jangan!”
ucap seorang dari temannya yang baru datang
“kenapa?” Tanyaku
“ya… jangan aja, seharusnya lo bisa
ngehargain orang yang udah ngasih buang itu la,” kata lelaki itu yang tak lain
merupakan Ray temanku
Aku pun berpikir sejenak dan kemudia aku mengurungkan
niatku untuk membuang bunga tersebut.
Ketika istirahat, di kelas aku sedang duduk
dan mengerjakan soal latihan yang berada di buku paket. Tiba- tiba ada yang
menghampiri masuk kedalam kelas.
“kak, ada titipan bunga ” kata orang tersebut
“dari siapa?” tanyaku
“kata orang yang nitip bunga ini aku enggak
boleh bilang” kata orang tersebut
“oh, makasih ya?” ucapku
“ia kak” kata orang tersebut sambil berjalan
keluar kelas.
Dear My Princess
Hari ini untuk ke 99 kali aku kirimi kamu
bunga mawar. Tapi yakinlah pada hari ke 100 kamu akan mengetahui siapa Aku.
Secret
|
Dear My Princess
Hari ini genap sudah seratus bunga yang
aku berikan dan sekarang kamu akan tau siapa aku sebenarnya. Datanglah
kerumah sakit Bintang Harapan.
Secret
Secret
|
Kini aku telah sampai di Rumah Sakit
tersebut, tiba-tiba…
“Nebula” ucap seorang perempuan yang ku kenal
“kak Mia, sedang apa disini?” tanyaku
“kamu sedang menunggu seseorang yang
mengirimi kamu bunga?” Tanya Kak Mia
“kakak tau darimana?” tanyaku
“ikut kakak” ucapnya
“masuklah dia menunggumu” kata kak Mia
Aku pun masuk ke kamar tersebut, dan betapa
terkejutnya aku
“Ray!” ucapku tidak percaya
“itu Ray, adikku dan pengagum rahasiamu” ucap
Kak Mia
Aku masih tidak percaya dengan apa yang aku
lihat, Ray lemah tak berdaya dengan alat-alat medis yang terpasang di tubuhnya.
“Ray itu mencintaimu tapi dia tidak mau untuk
mengungkapkannya, karena dia takut jika kamu mengetahui ini kondisi dia yang
sakit sekarang kamu akan sedih ” ucap Kak Mia tegar.
“jadi selama ini Ray, yang mengirimkan
seratus bunga untukku?” tanyaku
“ya, dia yang selalu mengirimkan bunga itu.
tanda cinta untukmu” ucap kak Mia
Kini Ray terbangun dan tersenyum melihatku.
“Ray, kamu sudah sadar” ucap Kak Mia
“aku mau Nebula disini kak” ucap lemah Ray
“aku disini Ray” ucapku
“aku mau kamu tau aku sangat menyayangimu
juga mencintaimu” ucap Ray dengan tersenyum dan akhirnya menutup mata untuk
selamanya.
Air mataku pun tumpah tak kuasa kutahan,
melihat orang yang menyayangiku pergi begitu cepat.
Perpisahan itu membuatku mengerti cinta itu
tak harus diungkapkan dengan kata-kata. Tapi, oleh apa yang kita lakukan kita
pun bisa menunjukkan rasa cinta dan sayang.
Tamat