Senin, 09 Desember 2013

Dear My Princess




            Ketika mentari dengan gagahnya menyemburkan cahayanya ke seluruh penjuru bumi. Tetes demi tetes air embun berjatuhan dari daun. Pagi itu suasana di sekolah ramai sekali. Terlihat teman-temanku nampak sedang asyik duduk di bangku mereka. Dan Aku pun mengambil bunga tersebut dari atas meja.
“bunga za…” ucapku bingung
“dari siapa?” Tanya Reza
“enggak tau” jawabku lagi
 “jangan!” ucap seorang dari temannya yang baru datang
“kenapa?” Tanyaku
“ya… jangan aja, seharusnya lo bisa ngehargain orang yang udah ngasih buang itu la,” kata lelaki itu yang tak lain merupakan Ray temanku
Aku pun berpikir sejenak dan kemudia aku mengurungkan niatku untuk membuang bunga tersebut.
Ketika istirahat, di kelas aku sedang duduk dan mengerjakan soal latihan yang berada di buku paket. Tiba- tiba ada yang menghampiri masuk kedalam kelas.
“kak, ada titipan bunga ” kata orang tersebut
“dari siapa?” tanyaku
“kata orang yang nitip bunga ini aku enggak boleh bilang” kata orang tersebut
“oh, makasih ya?” ucapku
“ia kak” kata orang tersebut sambil berjalan keluar kelas.
Dear My Princess
Hari ini untuk ke 99 kali aku kirimi kamu bunga mawar. Tapi yakinlah pada hari ke 100 kamu akan mengetahui siapa Aku.
                                                            Secret                          

Keesokan harinya, dengan alasan aku hanya ingin tahu siapa yang sering memberi bunga  setiap hari nya di bangku ku. Aku berjalan dan masuk keruang kelas ku. Dan tepat dugaanku! Sudah ada bunga di mejaku, aku terlambat untuk mengetahui orang yang menyimpan bunga tersebut dimejaku. Aku buka surat tersebut.




Dear My Princess
Hari ini genap sudah seratus bunga yang aku berikan dan sekarang kamu akan tau siapa aku sebenarnya. Datanglah kerumah sakit Bintang Harapan.
                                                            Secret
                                                                                                Secret

Keesokan harinya, tampak sebuah bunga ada diatas bangku ku.





Kini aku telah sampai di Rumah Sakit tersebut, tiba-tiba…
“Nebula” ucap seorang perempuan yang ku kenal
“kak Mia, sedang apa disini?” tanyaku
“kamu sedang menunggu seseorang yang mengirimi kamu bunga?” Tanya Kak Mia
“kakak tau darimana?” tanyaku
“ikut kakak” ucapnya
“masuklah dia menunggumu” kata kak Mia
Aku pun masuk ke kamar tersebut, dan betapa terkejutnya aku
“Ray!” ucapku tidak percaya
“itu Ray, adikku dan pengagum rahasiamu” ucap Kak Mia
Aku masih tidak percaya dengan apa yang aku lihat, Ray lemah tak berdaya dengan alat-alat medis yang terpasang di tubuhnya.
“Ray itu mencintaimu tapi dia tidak mau untuk mengungkapkannya, karena dia takut jika kamu mengetahui ini kondisi dia yang sakit sekarang kamu akan sedih ” ucap Kak Mia tegar.
“jadi selama ini Ray, yang mengirimkan seratus bunga untukku?” tanyaku
“ya, dia yang selalu mengirimkan bunga itu. tanda cinta untukmu” ucap kak Mia
Kini Ray terbangun dan tersenyum melihatku.
“Ray, kamu sudah sadar” ucap Kak Mia
“aku mau Nebula disini kak” ucap lemah Ray
“aku disini Ray” ucapku
“aku mau kamu tau aku sangat menyayangimu juga mencintaimu” ucap Ray dengan tersenyum dan akhirnya menutup mata untuk selamanya.
Air mataku pun tumpah tak kuasa kutahan, melihat orang yang menyayangiku pergi begitu cepat.
Perpisahan itu membuatku mengerti cinta itu tak harus diungkapkan dengan kata-kata. Tapi, oleh apa yang kita lakukan kita pun bisa menunjukkan rasa cinta dan sayang.





Tamat